Press Release Sharing With Dekanat

IMG_0537

Press Reales  Sharing With Dekanat

Pertemuan para pemimpin lembaga mahasiswa di Fakultas Geografi UGM yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa, Forkom, UKM dan HMJ bersama dengan pihak dekanat Fakultas Geografi bertajuk Sharing With Dekanat dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2012 di ruang sidang 1 Fakultas Geografi pukul 16.00 sampai dengan 18.00. Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Geografi, Bapak Prof. Dr. Rijanta, M.Sc., Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bapak Dr. Suharyadi, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Finansial, Bapak Slamet Suprayogi, dan Wakil Dekan bidang Penelitian, Alumni, dan Pengabdian Masyarakat.

Pembukaan oleh Dekan Fakultas Geografi, Bapak Prof. Dr. Rijanta, M.Sc., menyatakan bahwa pertemuan seperti ini  Akan dilaksanakan dua bulan sekali ditambah dengan isu-isu yang perlu dikaji. Periode kali ini terjadi pergeseran tugas wakil dekan. Wakil dekan 1 bertugas di bidang akademik dan kemahasiswaan. Wakil dekan ll membawahi bidang Sumber Daya  dan Finansial, dan wakil dekan lll membawahi bidang penelitian, pengabdian masyarakat dan alumni.

Selanjutnya Bapak Dr. Suharyadi, M.Sc., selaku wakil dekan l menyampaikan tiga poin sebagai statement awal. Antara lain :

  1. Pertemuan dalan dua bulan sekali dapat ditinjau kembali tingkata kebutuhannya.
  2. Patut disyukuri bahwa hubungan antara mahasiswa dan dekanat di fakultas Geografi cenderung tidak ada jarak. Sewaktu-waktu dapat berdiskusi bersama.
  3. Dekanat memang sewaktu-waktu datang untuk meninjau kegiatan mahasiswa. Jangan meras diawasi ketika pihak dekanat datang.

Bapak Muh. Aris Marfai selaku wakil dekan lll menyatakan bahwa dekanat sangat memahami semangat mahasiswa dalam kegiatan akademis maupun organisasi karena pengalaman bapak Aris Marfai sendirikatika aktif sebagai mahasiswa. Selain itu. Bapak Aris Marfai mengharapkan tetap terpeliharanya kerjasama kegiatan dengan mahasiswa. Beliau juga mengharapkan pemnfaatan tv kampus sebagai sumber news dan diharapkan pertisipasi mahasiswa dalm penanbahan program. Kemudian dari segi pengabdian masyarakat beliau memberitahukan bahwa pihak dekanat memberikan akses informasi terutama tentang kegiatan KKN. Ingin main ke rumah atau mancing bareng juga monggo.

Bapak Rijanta menegaskan bahwa tahun depan Fakultas Geografi mempunyai kerja besar yakni Dies Natalis Geografi yang ke 50 atau ulang tahun emas. Diharapkan membuat kegiatan dengan format dan skala yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Bapak Slamet Suprayogi selaku wakil dekan bidang lll menyatakan bahwa pembangunan gedung Geografi sebagai program pemerintah merupah suatu kebanggaan. Pembangunan Gedung tersebut pasti jadi, namun dari segi waktu belum dapat dipastikan. Sebanarnya telah ditawarkan dlam APBNP sebesar 12 Milyar untuk pembangunan gedung tersebut. Namun dengan adanya syarat harus diselesaikan dalam 35 hari,para kontraktor yang biasanya berlomba untuk memenangkantender pun tidak ada yang berani mendaftar. Memang kita sudah sangat jenuh dengan kondisi seperti ini. Kemudian pihak fakultas telah merencanakan untuk membuat toilet di bekas parkiran karyawan. Bahkan ruang dosen PW dan Geo Ling tidak punya toilet sehingga perlu adanya pembangunan toilet. Untuk parker di basement yang sering banjir diberikan tiga pompa penyedot air yang cukup mengurangi banjir, serta akan ditambah lagi satu tandon. Banjir terjadi karena keadaan darurat. Namun jika gedung telah terbangun maka kondisi tersebut tidak akan terjadi karena tentunya ada drainase air. Demikian bapak Slamet Suprayogi menegaskan.

Bapak Rijanta menyatakan bahwa dekanat dalam posisi yang tidak menguntungkan dengan adanya kondisi bangunan yang telah disebutkan oleh bapak Slamet Suprayogi. Tahun ini prioritas untuk diajukan ke Universitas. Kesalah redaksi diharapkan dapat terkontrol. Pihak fakultas mesih menunggu kepastian link uang ada atau tidak. Untuk furniture dapat diusahakan sambil jalan.

Bapak Slamet menyatakan keprihatinannya ketika melihat kondisi perpustakaan fakultas dan kondisi mahasiswa yang selonjoran di selasar maupun di selasar Mipa untuk mengerjakan tugas.

Pada kesempatan tersebut Agam Rafsanjani selaku ketua UKM Bekage berkesempatan sebagai penyalur aspirai pertama. Agam menyatakan rasa terima kasihnya terhadap fakultas yang telah menyediakan fasilitas Auditorium Merapi yang dapat digunakan seluas-luasnya untuk agenda eksplorasi seni Bekage. Agam juga menyatakan bahwa dari tahun-tahun sebelumnya kegiatan Bekage hanya dlam lingkup fakultas, belum berani ke luar. Pentas ke luar fakultas merupakan tantangan baru. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Bekage terkendala oleh anggaran, dan belum adanya Laporan pertanggungjawaban  dalam bentuk hard cover yang dpat menjadi evaluasi. Agam menyatakan keinginan Bekage untuk inventarisasi barang-barang penting Bekage seperti Backdrop untuk teater, jimbe untuk divisi musik, alat gambar, serta service keyboard untuk divisi padus. Untuk kegiatan pesuan suara butuh latihan yang membutuhkan dana untuk membayar pelatih. Selain itu, ia menyatakan keinginannya untuk mengadakan pentas kolaborasi dosen dan mahasiswa, misalanya sejanis ketoprak, untuk promosi seni di luar geografi denga tema kebumian. Hal tersebut diharapkan untuk promosi geografi di masyarakat luas.

Menggapi aspirasi Agam, Bapak Rijanta menyatakan dukungan tentang pentas kolaborasi dosen dan mahasiswa dan menyatakan adanya bakat- bakat seni terpendap dikalangan dosen geografi.

Berikutnya Pak Suharyadi juga menyambut hangat usulan pentas kolaborasi. Tantang inventarisasi alat dan sebagainya masih dipikirkan namun masih mungkin untuk dianggarkan.

Bapak Aris Marfai menyatakan harapan kepada mahasiswa khususnya bekage untuk berkontribusi. TV kampus yang saat ini tidak berfungsi maksimal hendaknya sub unit bekage seperti fotografi dapat membuat sistim acara seperti publikasi kuliah, pentas dan kegiatan lainnya di tv kampus. Beliau juga mendukung usulan pentas kolaborasi. Hanya saja kendala yang mungkun terjadia dalah sinkronisasi waktu latihan.

Bapak Slamet Suprayogi tidak dapat menjanjikan tempat lain yang pantas untuk pentas. Untuk saat ini hanya Auditorium merapi. Beliau menyatakan belum ada pandangan tentang tampata latihan. Beliau mengusulkan basement yang terang pada waktu malam.

Selanjutnya Fajrun selaku ketua Geography Study Club (GSC)menyatakan bahwa hubungan GSC yang berbasis pennelitian dengan bidang kemahasiswaan sudah cukup baik, namun hubungan denga bidang penelitian kurang terjalin. Selain itu Fajrun juga menyatakan usulan yang telah dikaji oleh GSC, yakni tentang sistem parkir yang dirasa cukup baik jika memanfaatkan pintu utara sebagai pintu keluar.

Menanggapi pernyataan Fajrun, Bapak Aris Marfai menyatakan bahwa akan melakukan pengkajian tentang peran kemahasiswaan atau bidang penelitian dalm kasus GSC ini. Belau menyatakan bahwa pada dasarnya bidang mpenelitian mengorganisir penelitian yang dilakukan dosen yang mengajak mahasiwa sebagai asisten. Selanjutnya sekarang ini banyak peneliti asing yang datang untuk melakukan penelitian, mereka tentu membutuhkan partner. Dalam hal ini GSC dapat memfasilitasi.

Bapak Suharyadi menggapi bahwa sebagian besar penelitian Dosen melibatkan mahasiswa sebagai asisten. GSC dapat mengkomunikasikan kegiatan bersama dengan dekanat.

Sedangkan tanggapan bapak Slamet Suprayogi mengenai sistem parkir adalah sudah adanya wacana tentang itu, namun dikhawatirkan terjadi resiko karena posisi yang dekat dengan lampu merah. Selain itu parkir fakultas telah terikat dengan klaster. Resiko mengawasan juga dipikirkan.

Bapak Rijanta menyatakan skema dosen dan mahasiswa melakukan penelitian bersama, dalam hal ini bukan hanya sekedar penelitian, namun dapat digunakan sebagai skripsi, sehingga biaya skripsi mahasiswa dapat mendompleng penelitian yang dilakukan. Dari segi keuangan, UGM memperoleh BOPT.untuk itu akan lebih baik jika anggaran untuk penelitian diusulkan lebih awal. Besok dosen diwajibkan mencari mahasiswa sebagai pasangan untuk program penelitian.

Ketua Stargiss menyampaikan salah satu kegiatan tahunannya, yakni orientaring yang merupakan olahraga seni geografi yang mengharap dukungan fasilitas. Selain itu untuk mahasiswa PJ SIG 2012 yang yang tertarik dengan kegiatan aeromodelling untuk monitoring penggunaan lahan. Disamping itu, diungkapkan bahwa adanya aspirasi tentang ekstensi PJ SIG.

Tanggapan bapak  Suharyadi adalah sudah adanay permintaan pesawat untuk pemotretan udara. Untuk permintaan ekstensi tidak dapat dilakukan karena porsi yang berbeda dengan S1 reguler terutama dari segi praktikum. Untuk Vokasi dimungkinkan adanya D4 kemudianprogram megister yang berbeda jalur dengan S1. Sangat tidak ideal jika vokasi yang memiliki skill yang lebih pada praktik disesuaikan dengan S1.

Berikutnya Adalah Alwan, Ketua Egsa, menyatakan tentang kegiatan tahunan yakni ekspedisi yang terkendala publikasi laporan. Keinginan Egsa adalah menerbitkan suatu majalah yang berkiblat seperti National Geography. Diharapkan fasilitasi dari segi penerbitan dan publikasi. Selain itu Alwan juga mengeluhkan tentang kegiatan pengerjaan laporan yang terlantar karena tidak adanya ruang semacam studio seperti dulu.

tanggapan Bapak Slamet mengeni pernytan Alwan adalah tawaran pemasangan internet di tempat-tampat yang telah di plotkan (eks Kedikteran Hewan) untuk mengerjakan laporan, terutama laporan KKN sehingga, mahasiswa nyaman menggunakan tempat-tempat tersebut. Membangun tempat di sini (Fakultas Geografi) sudah terlalu crowded. karena keadaan darurat sehingga harus seperti ini.

Bapak Aris Marfai menanggapi tentang publikasi laporan kegiatan dengan menyatakan bahwa percetalkan tergantung pada oplah minimum yang ditentukan serta halaman. Permintaan publikasi akan dianggarkan. untuk sementara manfaatkan media on line yang lebih murah dari segi biaya, dan dapat mendompleng website fakultas, untuk solusi jangka pendek.

Bapak Slamet menambahkan tentang peluang continuitas juga harus dipikirkan.

Bapak Aris menambahkan lagi bahwa mahasiswa dapt memanfaatkan link dengan alumni dengan tawaran advertising atau imbal balik sebagai ganti ongkos cetak yang ditanggung oleh alumni.

Bapak Rijanta menambahkan bahwa mahasiswa dapat berkolaborasi dengan MAGMA, majalah geografi yang dikelola oleh alumni. Ekspedisi dapt dimasukkan sebagai artikel besar sebagai subtansi majalah. turut andil di sana merupakan langkah tepat, karena akan menyebar di kalangan yang tepat.

Aspirator berikutnya adalah Tegar, perwakilan Ardgiss. tegar menyatan bahwa belum lama ini santer terdengar keluhan mahasiswa tentang kurikulum. tentang praktikum yang overlap. untuk pengindraan jauh non foto dan pemrosesan foto non digital agar ditinjau ulang. kemudian tentang bobot praktikum dengan kuliah dan korelasi kuliiah dengan praktikum. Saat ini baru praktikum kelautan yang telah terfasilitasi dengan baik. sedangkan untuk praktikum atmosfer kurang bterfasilitasi dan dalam masa transisi kurikulum baru.

Menaggapi pernyataan Tegar, Bapak Suharyadi menyatakan bahwa terkait sesuatu yang belum fair akan diinfokan. Kendalanya adalah ada yang tidak mengandalkan BKPS. tentang korelasi kuliah dengan praktikum jelas atau tidak meang perlu dipikirkan. sebelumnya ada masalah mengenai praktikum. kurikulum lama membuat mahasiswa berpikir bahwa untuk lulus yang penting adalah 44 SKS tanpa keseimbangan kuliah dengan praktikum.

Bapak Rijanta menyatakan bahwa masalah praktikum masih menunggu recruitment yang professional untuk membidangi praktikum .

Dilanjutkan oleh Irfan, perwakilan Gegama. Ia menyampaikan masalah gegama tentang kurangnya peralatan dan perlengkapan. Terutama peralatan wall climbing yang rusak dan akhirnya dijual. Untuk menyewa tiap kali kegiatan tentu tidak efektif dan membutuhkan biaya juga. Irfan juga menyatakan tentang tidak adanya kepastian tempat untuk Gegama.

Menanggapi hal tersebut Bapak Slamet Suprayogi menyatakan sekali-lagi tentang keadaan yang tidak mendukung. Untuk sementara bersabar dengan kondisi ini. Rencananya akan dibuatkan secretariat di ujung jaln beberapa tahun kedepan.

Kemudian Azzam Ghozi selaku ketua JMG menyatakan keinginannya agar JMG dapat berkolaborasi dengan Takmir. Ia menyampaikan usulan teman-teman terkait akses jurnal untuk laporan praktikum. Sebagian besar yang diakses adalah jurnal elektronik, namun berbayar. Sedangkan untuk blog atau website yang gratis tidaka dapat dijadikan referensi. Bisa mengakses jurnal dengan e-mail UGM namun masih disyaratkan mendaftar dan membayar secara berkala, dan tidak semua jurnal dapat diakses. Ketiga ia memberi masukan tentang desain gedung yang akan dibuat hendaknya fleksibel untuk digunakan sebagai tempat wall climbing, bungee jumping, dan rappling.

Bapak Suharyadi menanggapi penyataan Azzam dengan menyambut baik usulan kolaborasi JMG dengan Takmir masjid yang selama ini berjalan terpisah. Tentang jurnal, belaiau menyatakan bahwa jika UGM harus melanggan semua jurnal, maka akan sangat membutuhkan banyak biaya. Mungkin SPMA akan dinaikkan sepuluh kali. Saat ini saja UGM telah mengeluarka biaya sepuluh milyar tiap tahunnya untuk akses jurnal.

Selanjutnya Bapak Aris Marfai meyarankan untuk menuliskan jurnal yang banyak digunakan sebagai referensi untuk didaftarkan pada perpustaakaan UGM sehingga bisa dilanggan. Beliau juga mengatakan bahwa saat ini banyak jurnal non bayar mengingat banyak negara menolak sistem kapitalisme.

Bapak Rijanta menanggapi masalah akses jurnal dengan memberikan informasi situs akses jurnal yang gratis, yakni doaj.org dan bentham.com yang merupakan situs berbagi jurnal bersama untuk menghindari kapitalisme. Rating dari situs-situs tersebut tidak kalah dengan yang berbayar. Jika kita mengusulkan tentang jurnal ke perpustakaan pusat sekarang, maka usulan kita baru akan masuk pada RAT mereka tahun depan. Kalau memang sangat membutuhkan, fakultas akan memberikan pengantar untuk akses.

Bapak Suharyadi menambahkan agar seluruh civitas menggunakan e-mail ugm.ac.id untuk membiasakan penggunaaan e-mail formal sebagai sarana untuk turut membesarkan UGM.

Sebagai aspirator terakhir M. Zain Wicaksono sekau ketua BEM KM FGE  menyebutkan aspirasi teman teman mahasiswa yang diposting di group facebook Selasar. Dantaranya adalah masalah fasilitas parker sepeda, prihatin dengan barang-barang yang hilang, dan wacana pembuatan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) untuk mengontrol BEM. Selain itu ia juga menyatakan bahwa mahasiwa dari negara tetangga, Malaysia, sering datang ke UGM yang memundulkan keinginan jika mahasiswa Fakultas Geografi UGM juga melakukan kunjungan ke sana.ia juga memohon agar bapak-bapak dekanat bisa bergabung dengan group facebook Selasar.

Menanggapi pernyataan tersebut Bapak Rijanta mengatakan untuk mengkomunikasikan barang-barang yang hilang kepada Bapak Slamet, namun jagang berharap barangnya akan kembali karena tidak dapat diprediksi yang mengambil barang tersebut orang luar atau orang dalam.

Sebagi penutup Bapak Rijanta mengatakan agar memanfaatkan fasilitas yang ada. Optimalkan ruang terbatas. Beliau berhatap bahwa tahun ini merupakan tahun terakhir untuk prihatin. Mudah-mudahan tahun berikutnya sudah cukup ruang.